SEMANGAT: Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya berjalan menyusuri jalanan mulai dari Jalan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon menuju Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Sabtu (14/12/2024).
Surabaya, MSR Indonesia – Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya (GMS) 2024 kembali digelar Pemerintah (Pemprov) Provinsi Jawa Timur. Start dari Jalan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, sebanyak 6 ribu peserta dari berbagai daerah turut meramaikan ajang tahunan yang berlangsung Sabtu (14/12) hingga pagi ini.
Gerimis yang mengguyur jalanan sejak siang tak menyurutkan para peserta untuk membangkitkan spirit perjuangan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2024 tersebut. Sorak sorai sambutan warga turut menambah semangat peserta sejak awal keberangkatan.
Selain kelompok pemuda dan perwakilan aparat TNI, sejumlah lansia juga turut serta di GMS 2024. Mengenakan kostum ala pejuang kemerdekaan, mereka dengan gagah menyusuri setiap jengkal jalanan, mulai dari Kota Mojokerto hingga finis di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya.
Tidak sekadar berjalan biasa, beberapa peserta juga mengenakan kostum unik. Termasuk cosplay ala hantu dan beberapa tokoh anime atau film action. Seperti Spiderman atau Superman. Tidak hanya peserta gerak jalan, GMS juga diikuti ribuan pesepeda kuno.
Tak beda jauh, sebagian besar pesepeda juga mengenakan baju ala pejuang di era kemerdekaan. Sejumlah aksesori seperti bendera hingga senapan juga tak luput dari perhatian masyarakat.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, animo masyarakat mengikuti GMS masih cukup tinggi. Terbukti, dua tahun digelar pasca pandemi Covid-19, jumlah peserta mencapai ribuan orang. Bahkan, GMS tahun ini sempat menjadi pertanyaan ribuan orang lantaran tertunda akibat masa kampanye Pilkada 2024 yang berlangsung November lalu.
’’Untuk yang kedua ini, banyak yang menanyakan terkait pelaksanaan GMS. Sekarang kita buktikan, ternyata itu sesuatu yang spesial. Animo yang mendaftar luar biasa,’’ terangnya.
Dia juga berharap GMS dapat membawa makna dan memberikan kemajuan bagi masyarakat Jatim.
Selain pelaksanaannya yang sudah melegenda, GMS juga menjadi napak tilas terhadap perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Mereka rela berjalan kaki dari Mojokerto menuju Surabaya demi berperang melawan penjajah.
Napak tilas ini yang ke depan bisa dijadikan pengingat sekaligus pembelajaran kepada generasi muda agar tak lupa dengan sejarah. Termasuk menjadi inspirasi untuk menjadikan Jawa Timur menjadi provinsi yang berakhlak, maju, berkelanjutan, dan mendunia.
’’Bagaimana kita mengingat kembali perjuangan dan juga menghargai kemajuan untuk mencapai kemerdekaan,’’ tandasnya.
Usai melepas peserta, Adhy didampingi Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, DPRD Provinsi Jatim, dan forkompimda lantas berbaur bersama peserta gerak jalan sembari menyapa warga.
{ Eka }