Warga Kecamatan Laenmanen Malaka Tetap Mencintai Bupati Simon

Warga Kecamatan Laenmanen Malaka Tetap Mencintai Bupati Simon

Malaka, MSRI — Warga yang berdomisili di Desa Meotroi dan Desa Kapitan Meo Kecamatan Laenmanen Kabupaten Malaka tetap mencintai Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH. Bupati Simon melayani masyarakat dalam pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan dengan memberikan kenyamanan tanpa balas dendam.

Fransiskus Asan, warga Kecamatan Laenmanen dalam kata penyambutan saat Bupati Simon melakukan kunjungan keluarga di Desa Meotroi, Sabtu (13/7/24) mengatakan kunjungan keluarga yang dilakukan Bupati Simon di Desa Meotroi dan Desa Kapitan Meo sebagai kebanggaan bagi warga desa.

Fransiskus menjelaskan warga Laenmanen tetap bangga dan mencintai Bupati Simon, karena seorang pemimpin pekerja keras, mengabdi meski ada tantangan Pandemi Covid-19 dan bencana Seroja dalam batas waktu kepemimpinannya yang singkat. Tidak seperti yang lain, waktu kepemimpinannya penuh lima tahun, tetapi tidak dilihat kerja dan hasil nyata.

Warga Laenmanen bangga dengan pemimpin pekerja keras, melayani masyarakat, tidak mengancam dan balas dendam politik seperti Bupati Simon. Bupati Simon, pemimpin yang baik, ramah dan memberi kenyamanan sehingga warga perlu bekerja keras untuk memenangkan Bupati Simon bersama calon wakilnya Felix Bere Nahak, S.Pt alias FBN di Pilkada Malaka 2024.

Bupati Simon dalam sambutannya mengatakan politik bukan untuk membalas dendam. Akan tetapi, memilih dan menaruh kepercayaan agar seorang pemimpin yang dipilih dapat bekerja dan melayani seluruh lapisan masyarakat. Itulah sebabnya, Bupati Simon mengungkapkan niatnya untuk kembali bertarung di Pilkada Malaka 2024.

Dikatakan, warga Kecamatan Laenmanen sudah memenangkannya di Pilkada Malaka 2020 lalu. Dan di Kecamatan Io Kufeu, misalnya, Bupati Simon dan pasangan saat itu menelan pil pahit. Akan tetapi, kekalahan itu tidak pernah dijadikan alasan untuk tidak membangun di wilayah Kecamatan Io Kufeu.

“Saya tidak suka politik balas dendam. Saya jadi bupati untuk mencintai seluruh masyarakat saya,” kata Bupati Simon sambil mengingatkan pemerataan pembangunan di wilayah Dapil III Malaka dengan menggelontorkan anggaran kurang lebih sebesar Rp 115 miliar untuk pembangunan infrastruktur.

Terkait program SAKTI, kata Bupati Simon pemerintah dan masyarakat terus menjalankannya dan dapat dirasakan manfaatnya saat ini. Meski beberapa belum maksimal seperti produksi beras Nona Malaka dan Fore Lakateu, tetapi pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan produksinya untuk dikonsumsi dan dipasarkan.

Terkait Kartu Malaka Cerdas, semua anak Malaka yang menyelesaikan tugas akhir kuliah dan berprestasi, berhak untuk menerimanya. Kartu Malaka Cerdas bukan diberikan kepada anak bupati seperti di zaman kuno, atau anak para pejabat. Akan tetapi, semua anak Malaka yang memenuhi syarat setelah dsurvei berhak menerima beasiswa tersebut. (dea)